Cerita Abu Nawas : Mengecoh Raja

Sejak peristiwa penghancuran barang-barang di istana oleh Abu Nawas yang dilegalisir oleh Baginda, sejak saat itu pula Baginda ingin menangkap Abu Nawas untuk dijebloskan ke penjara.

Sudah menjadi hukum bagi siapa saja yang tidak sanggup melaksanakan titah Baginda, maka tak disangsikan lagi ia akan mendapat hukuman. Baginda tahu Abu Nawas amat takut kepada beruang. Suatu hari Baginda memerintahkan prajuritnya menjemput Abu Nawas agar bergabung dengan rombongan Baginda Raja Harun Al Rasyid berburu beruang. Abu Nawas merasa takut dan gemetar tetapi ia tidak berani menolak perintah Baginda.

Dalam perjalanan menuju ke hutan, tiba-tiba cuaca yang cerah berubah menjadi mendung. Baginda memanggil Abu Nawas. Dengan penuh rasa hormat Abu Nawas mendekati Baginda.

"Tahukah mengapa engkau aku panggil?" tanya Baginda tanpa sedikit pun senyum di wajahnya.

"Ampun Tuanku, hamba belum tahu." kata Abu Nawas.

"Kau pasti tahu bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Hutan masih jauh dari sini. Kau kuberi kuda yang lamban. Sedangkan aku dan pengawal-pengawalku akan menunggang kuda yang cepat. Nanti pada waktu santap siang kita berkumpul di tempat peristirahatanku. Bila hujan turun kita harus menghindarinya dengan cara kita masing-masing agar pakaian kita tetap kering. Sekarang kita berpencar." Baginda menjelaskan.

Kemudian Baginda dan rombongan mulai bergerak. Abu Nawas kini tahu Baginda akan menjebaknya. la harus mancari akal. Dan ketika Abu Nawas sedang berpikir, tiba-tiba hujan turun.

Begitu hujan turun Baginda dan rombongan segera memacu kuda untuk mencapai tempat perlindungan yang terdekat. Tetapi karena derasnya hujan, Baginda dan para pengawalnya basah kuyup. Ketika santap siang tiba Baginda segera menuju tempat peristirahatan. Belum sempat baju Baginda dan para pengawalnya ke­ring, Abu Nawas datang dengan menunggang kuda yang lamban. Baginda dan para pengawal terperangah kare­na baju Abu Nawas tidak basah. Padahal dengan kuda yang paling cepat pun tidak bisa mencapai tempat berlindung yang paling dekat.

Pada hari kedua Abu Nawas diberi kuda yang cepat yang kemarin ditunggangi Baginda Raja. Kini Baginda dan para pengawal-pengawalnya mengendarai kuda-kuda yang lamban. Setelah Abu Nawas dan rombongan kerajaan berpencar, hujan pun turun seperti kemarin. Malah hujan hari ini lebih deras daripada kemarin. Baginda dan pengawalnya langsung basah kuyup kare­na kuda yang ditunggangi tidak bisa berlari dengan kencang.

Ketika saat bersantap siang tiba, Abu Nawas tiba di tempat peristirahatan lebih dahulu dari Baginda dan pengawalnya. Abu Nawas menunggu Baginda Raja. Selang beberapa saat Baginda dan para pengawalnya tiba dengan pakaian yang basah kuyup. Melihat Abu Nawas dengan pakaian yang tetap kering Baginda jadi penasaran. Beliau tidak sanggup lagi menahan keingintahuan yang selama ini disembunyikan.

"Terus terang begaimana caranya menghindari hu­jan, wahai Abu Nawas." tanya Baginda.

"Mudah Tuanku yang mulia." kata Abu Nawas sambil tersenyum.

"Sedangkan aku dengan kuda yang cepat tidak sanggup mencapai tempat berteduh terdekat, apalagi dengan kuda yang lamban ini." kata Baginda.


"Hamba sebenarnya tidak melarikan diri dari hu­jan.Tetapi begitu hujan turun hamba secepat mungkin melepas pakaian hamba dan segera melipatnya, lalu mendudukinya. Ini hamba lakukan sampai hujan berhenti." Diam-diam Baginda Raja mengakui kecerdikan Abu Nawas.

Cerita Abu Nawas : Membalas Perbuatan Raja

Abu Nawas hanya tertunduk sedih mendengarkan penuturan istrinya. Tadi pagi beberapa pekerja kerajaan atas titan langsung Baginda Raja membongkar rumah dan terus menggali tanpa bisa dicegah. Kata mereka tadi malam Baginda bermimpi bahwa di bawah rumah Abu Nawas terpendam emas dan permata yang tak ternilai harganya. Tetapi setelah mereka terus menggali ternyata emas dan permata itu tidak ditemukan. Dan Baginda juga tidak meminta maaf kepada Abu Nawas. Apabila mengganti kerugian. inilah yang membuat Abu Nawas memendam dendam.

Lama Abu Nawas memeras otak, namun belum juga ia menemukan muslihat untuk membalas Baginda. Makanan yang dihidangkan oleh istrinya tidak dimakan karena nafsu makannya lenyap. Malam pun tiba, namun Abu Nawas tetap tidak beranjak. Keesokan hari Abu Nawas melihat lalat-lalat mulai menyerbu makanan Abu Nawas yang sudah basi. la tiba-tiba tertawa riang.

"Tolong ambilkan kain penutup untuk makananku dan sebatang besi." Abu Nawas berkata kepada istri­nya.

"Untuk apa?" tanya istrinya heran.

"Membalas Baginda Raja." kata Abu Nawas singkat. Dengan muka berseri-seri Abu Nawas berangkat menuju istana. Setiba di istana Abu Nawas membungkuk hormat dan berkata,

"Ampun Tuanku, hamba menghadap Tuanku Baginda hanya untuk mengadukan perlakuan tamu-tamu yang tidak diundang. Mereka memasuki rumah hamba tanpa ijin dari hamba dan berani memakan makanan hamba."

"Siapakah tamu-tamu yang tidak diundang itu wahai Abu Nawas?" sergap Baginda kasar.

"Lalat-lalat ini, Tuanku." kata Abu Nawas sambil membuka penutup piringnya. "Kepada siapa lagi kalau bukan kepada Baginda junjungan hamba, hamba me­ngadukan perlakuan yang tidak adil ini."

"Lalu keadilan yang bagaimana yang engkau inginkan dariku?"

"Hamba hanya menginginkan ijin tertulis dari Bagin­da sendiri agar hamba bisa dengan leluasa menghukum lalat-lalat itu." Baginda Raja tidak bisa mengelakkan diri menotak permintaan Abu Nawas karena pada saat itu para menteri sedang berkumpul di istana. Maka dengan terpaksa Baginda membuat surat ijin yang isinya memperkenankan Abu Nawas memukul lalat-lalat itu di manapun mereka hinggap.

Tanpa menunggu perintah Abu Nawas mulai mengusir lalat-lalat di piringnya hingga mereka terbang dan hinggap di sana sini. Dengan tongkat besi yang sudah sejak tadi dibawanya dari rumah, Abu Nawas mulai mengejar dan memukuli lalat-lalat itu. Ada yang hinggap di kaca.

Abu Nawas dengan leluasa memukul kaca itu hing­ga hancur, kemudian vas bunga yang indah, kemudian giliran patung hias sehingga sebagian dari istana dan perabotannya remuk diterjang tongkat besi Abu Nawas. Bahkan Abu Nawas tidak merasa malu memukul lalat yang kebetulan hinggap di tempayan Baginda Raja.

Baginda Raja tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menyadari kekeliruan yang telah dilakukan terhadap Abu Nawas dan keluarganya. Dan setelah merasa puas, Abu Nawas mohon diri. Barang-barang kesayangan Baginda banyak yang hancur. Bukan hanya itu saja, Baginda juga menanggung rasa malu. Kini ia sadar betapa kelirunya berbuat semena-mena kepada Abu Nawas. Abu Nawas yang nampak lucu dan sering menyenangkan orang itu ternyata bisa berubah menjadi garang dan ganas serta mampu membalas dendam ter­hadap orang yang mengusiknya.


Abu Nawas pulang dengan perasaan lega. Istrinya pasti sedang menunggu di rumah untuk mendengarkan cerita apa yang dibawa dari istana.

Cerita Abu Nawas : Mendemo Tuan Kadi

Pada suatu sore, ketika Abu Nawas sedang mengajar murid-muridnya. Ada dua orang tamu datang ke rumahnya. Yang seorang adalah wanita tua penjual kahwa, sedang satunya lagi adalah seorang pemuda berkebangsaan Mesir.

Wanita tua itu berkata beberapa patah kata kemudian diteruskan dengan si pemuda Mesir. Setelah mendengar pengaduan mereka, Abu Nawas menyuruh mu­rid-muridnya menutup kitab mereka.

"Sekarang pulanglah kalian. Ajak teman-teman ka­lian datang kepadaku pada malam hari ini sambil membawa cangkul, penggali, kapak dan martil serta batu."

Murid-murid Abu Nawas merasa heran, namun me­reka begitu patuh kepada Abu Nawas. Dan mereka me­rasa yakin gurunya selalu berada membuat kejutan dan berddfa di pihak yang benar.

Pada malam harimya mereka datang ke rumah Abu Nawas dengan membawa peralatan yang diminta oleh Abu Nawas.

Berkata Abu Nawas,"Hai kalian semua! Pergilah malam hari ini untuk merusak Tuan Kadi yang baru jadi."

"Hah? Merusak rumah Tuan Kadi?" gumam semua muridnya keheranan.

"Apa? Kalian jangan ragu. Laksanakan saja perintah gurumu ini!" kata Abu Nawas menghapus keraguan murid-muridnya. Barangsiapa yang mencegahmu, jangan kau perdulikan, terus pecahkan saja rumah Tuan Kadi yang baru. Siapa yang bertanya, katakan saja aku yang menyuruh merusak. Barangsiapa yang hendak melempar kalian, maka pukullah mereka dan iemparilah dengan batu."

Habis berkata demikian, murid-murid Abu Nawas bergerak ke arah Tuan Kadi. Laksana demonstran me­reka berteriak-teriak menghancurkan rumah Tuan Kadi.

Orang-orang kampung merasa heran melihat kelakukan mereka. Lebih-lebih ketikatanpa basa-basi lagi mereka iangsung merusak rumah Tua Kadi. Orang-or­ang kampung itu berusaha mencegah perbuatan me­reka, namun karena jumlah murid-murid Abu Nawas terlalu banyak maka orang-orang kampung tak berani men­cegah.

Melihat banyak orang merusak rumahnya, Tuan Kadi segera keluar dan bertanya,"Siapa yang menyuruh kalian merusak rumahku?"

Murid-murid itu menjawab,"Guru kami Tuan Abu Nawas yang menyuruh kami!"

Habis menjawab begitu mereka bukannya berhenti malah terus menghancurkan rumah Tuan Kadi hingga rumah itu roboh dan rata dengan tanah.

Tuan Kadi hanya bisa marah-marah karena tidak orang yang berani membelanya "Dasar Abu Nawas provokator, orang gila! Besok pagi aku akan melaporkannya kepada Baginda."

Benar, esok harinya Tuan Kadi mengadukan kejadian semalam sehingga Abu Nawas dipanggil menghadap Baginda.

Setelah Abu Nawas menghadap Baginda, ia ditanya. "Hai Abu Nawas apa sebabnya kau merusak ru­mah Kadi itu"

Abu Nawas menjawab,"Wahai Tuanku, sebabnya ialah pada sliatu malam hamba bermimpi, bahwasanya Tuan Kadi menyuruh hamba merusak rumahnya. Sebab rumah itu tidak cocok baginya, ia menginginkan ru­mah yang lebih bagus lagi.Ya, karena mimpi itu maka hamba merusak rumah Tuan Kadi."

Baginda berkata," Hai Abu Nawas, bolehkah ha­nya karena mimpi sebuah perintah dilakukan? Hukum dari negeri mana yang kau pakai itu?"

Dengan tenang Abu Nawas menjawab,"Hamba juga memakai hukum Tuan Kadi yang baru ini Tuanku."

Mendengar perkataan Abu Nawas seketika wajah Tuan Kadi menjadi pucat. la terdiam seribu bahasa.

"Hai Kadi benarkah kau mempunyai hukum seperti itu?" tanya Baginda.

Tapi Tuan Kadi tiada menjawab, wajahnya nampak pucat, tubuhnya gemetaran karena takut.

"Abu Nawas! Jangan membuatku pusing! Jelaskan kenapa ada peristiwa seperti ini !" perintah Baginda.

"Baiklah ...... "Abu Nawas tetap tenang. "Baginda.... beberapa hari yang lalu ada seorang pemuda Mesir datang ke negeri Baghdad ini untuk berdagang sambil membawa harta yang banyak sekali. Pada suatu malam ia bermimpi kawin dengan anak Tuan Kadi dengan mahar (mas kawin) sekian banyak. Ini hanya mimpi Baginda. Tetapi Tuan Kadi yang mendengar kabar itu langsung mendatangi si pemuda Mesir dan meminta mahar anaknya. Tentu saja pemuda Mesir itu tak mau membayar mahar hanya karena mimpi. Nah, di sinilah terlihat arogansi Tuan Kadi, ia ternyata merampas semua harta benda milik pemuda Mesir sehingga pemuda itu menjadi seorang pengemis gelandangan dan akhirnya ditolong oleh wanita tua penjual kahwa."

Baginda terkejut mendengar penuturan Abu Nawas, tapi masih belum percaya seratus persen, maka ia memerintahkan Abu Nawas agar memanggil si pemuda Mesir. Pemuda Mesir itu memang sengaja disuruh Abu Nawas menunggu di depan istana, jadi mudah saja bagi Abu Nawas memanggil pemuda itu ke hadapan Baginda.

Berkata Baginda Raja,"Hai anak Mesir ceritakanlah hal-ihwal dirimu sejak engkau datang ke negeri ini."

Ternyata cerita pemuda Mesir itu sama dengan cerita Abu Nawas. Bahkan pemuda itu juga membawa saksi yaitu Pak Tua pemilik tempat kost dia menginap.

"Kurang ajar! Ternyata aku telah mengangkat seorang Kadi yang bejad moralnya."

Baginda sangat murka. Kadi yang baru itu dipecat dan seluruh harta bendanya dirampas dan diberikan kepada si pemuda Mesir.

Setelah perkara selesai, kembalilah si pemuda Mesir itu dengan Abu Nawas pulang ke rumahnya. Pe­muda Mesir itu hendak membalas kebaikan Abu Nawas.

Berkata Abu Nawas,"Janganlah engkau memberiku barang sesuatupun kepadaku. Aku tidak akan menerimanya sedikitpun jua."


Pemuda Mesir itu betul-betul mengagumi Abu Nawas. Ketika ia kembali ke negeri Mesir ia menceritakan tentang kehebatan Abu Nawas itu kepada penduduk Mesir sehingga nama Abu Nawas menjadi sangat terkenal.

Cerita Abu Nawas : Pesan Bagi Para Hakim

Siapakah Abu Nawas? Tokoh yang dinggap badut namun juga dianggap ulama besar ini sufi, tokoh su­per lucu yang tiada bandingnya ini aslinya orang Persia yang dilahirkan pada tahun 750 M di Ahwaz meninggal pada tahun 819 M di Baghdad. Setelah dewasa ia mengembara ke Bashra dan Kufa. Di sana ia belajar bahasa Arab dan bergaul rapat sekali dengan orang-orang badui padang pasir. Karena pergaulannya itu ia mahir bahasa Arab dan adat istiadat dan kegemaran orang Arab", la juga pandai bersyair, berpantun dan menyanyi. la sempat pulang ke negerinya, namun pergi lagi ke Baghdad bersama ayahnya, keduanya menghambakan diri kepada Sultan Harun Al Rasyid Raja Baghdad.

Mari kita mulai kisah penggeli hati ini. Bapaknya Abu Nawas adalah Penghulu Kerajaan Baghdad bernama Maulana. Pada suatu hari bapaknya Abu Nawas yang sudah tua itu sakit parah dan akhirnya meninggal dunia.

Abu Nawas dipanggil ke istana. la diperintah Sul­tan (Raja) untuk mengubur jenazah bapaknya itu sebagaimana adat Syeikh Maulana. Apa yang dilakukan Abu Nawas hampir tiada bedanya dengan Kadi Maulana baik mengenai tatacara memandikan jenazah hingga mengkafani, menyalati dan mendo'akannya, maka Sul­tan bermaksud mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi atau penghulu menggantikan kedudukan bapaknya.

Namun... demi mendengar rencana sang Sultan.

Tiba-tiba saja Abu Nawas yang cerdas itu tiba-tiba nampak berubah menjadi gila.

Usai upacara pemakaman bapaknya. Abu Nawas mengambil batang sepotong batang pisang dan diperlakukannya seperti kuda, ia menunggang kuda dari ba­tang pisang itu sambil berlari-lari dari kuburan bapak­nya menuju rumahnya. Orang yang melihat menjadi terheran-heran dibuatnya.

Pada hari yang lain ia mengajak anak-anak kecil dalam jumlah yang cukup banyak untuk pergi ke makam bapaknya. Dan di atas makam bapaknya itu ia me­ngajak anak-anak bermain rebana dan bersuka cita.

Kini semua orang semakin heran atas kelakuan Abu Nawas itu, mereka menganggap Abu Nawas sudah menjadi gila karena ditinggal mati oleh bapaknya.

Pada suatu hari ada beberapa orang utusan dari Sultan Harun Al Rasyid datang menemui Abu Nawas.

"Hai Abu Nawas kau dipanggil Sultan untuk menghadap ke istana." kata wazir utusan Sultan.

"Buat apa sultan memanggilku, aku tidak ada keperluan dengannya."jawab Abu Nawas dengan entengnya seperti tanpa beban.

"Hai Abu Nawas kau tidak boleh berkata seperti itu kepada rajamu."

"Hai wazir, kau jangan banyak cakap. Cepat ambil ini kudaku ini dan mandikan di sungai supaya bersih dan segar." kata Abu Nawas sambil menyodorkan sebatang pohon pisang yang dijadikan kuda-kudaan.

Si wazir hanya geleng-geleng kepala melihat ke­lakuan Abu Nawas.

"Abu Nawas kau mau apa tidak menghadap Sul­tan?" kata wazir

"Katakan kepada rajamu, aku sudah tahu maka aku tidak mau." kata Abu Nawas.

"Apa maksudnya Abu Nawas?" tanya wazir dengan rasa penasaran.

"Sudah pergi sana, bilang saja begitu kepada raja­mu." sergah Abu Nawas sembari menyaruk debu dan dilempar ke arah si wazir dan teman-temannya.

Si wazir segera menyingkir dari halaman rumah Abu Nawas. Mereka laporkan keadaan Abu Nawas yang seperti tak waras itu kepada Sultan Harun Al Rasyid.

Dengan geram Sultan berkata,"Kalian bodoh se­mua, hanya menghadapkan Abu Nawas kemari saja tak becus! Ayo pergi sana ke rumah Abu Nawas bawa dia kemari dengan suka rela ataupun terpaksa."

Si wazir segera mengajak beberapa prajurit ista­na. Dan dengan paksa Abu Nawas di hadirkan di hadapan raja.

Namun lagi-lagi di depan raja Abu Nawas berlagak pilon bahkan tingkahnya ugal-ugalan tak selayaknya berada di hadapan seorang raja.

"Abu Nawas bersikaplah sopan!" tegur Baginda.

"Ya Baginda, tahukah Anda....?"

"Apa Abu Nawas...?"

"Baginda... terasi itu asalnya dari udang !"

"Kurang ajar kau menghinaku Nawas !"

"Tidak Baginda! Siapa bilang udang berasal dari terasi?"

Baginda merasa dilecehkan, ia naik pitam dan segera memberi perintah kepada para pengawalnya. "Hajar dia ! Pukuli dia sebanyak dua puluh lima kali"

Wah-wah! Abu Nawas yang kurus kering itu akhirnya lemas tak berdaya dipukuli tentara yang bertubuh kekar.

Usai dipukuli Abu Nawas disuruh keluar istana. Ketika sampai di pintu gerbang kota, ia dicegat oleh penjaga.

"Hai Abu Nawas! Tempo hari ketika kau hendak masuk ke kota ini kita telah mengadakan perjanjian. Masak kau lupa pada janjimu itu? Jika engkau diberi hadiah oleh Baginda maka engkau berkata: Aku bagi dua; engkau satu bagian, aku satu bagian. Nah, sekarang mana bagianku itu?"

"Hai penjaga pintu gerbang, apakah kau benar-benar menginginkan hadiah Baginda yang diberikan kepada tadi?"

"lya, tentu itu kan sudah merupakan perjanjian kita?"

"Baik, aku berikan semuanya, bukan hanya satu bagian!"

"Wan ternyata kau baik hati Abu Nawas. Memang harusnya begitu, kau kan sudah sering menerima ha­diah dari Baginda."

Tanpa banyak cakap lagi Abu Nawas mengambil sebatang kayu yang agak besar lalu orang itu dipukulinya sebanyak dua puluh lima kali.Tentu saja orang itu menjerit-jerit kesakitan dan menganggap Abu Nawas telah menjadi gila.

Setelah penunggu gerbang kota itu klenger Abu Nawas meninggalkannya begitu saja, ia terus melangkah pulang ke rumahnya.

Sementara itu si penjaga pintu gerbang mengadukan nasibnya kepada Sultan Harun Al Rasyid.

"Ya, Tuanku Syah Alam, ampun beribu ampun. Hamba datang kemari mengadukan Abu Nawas yang teiah memukul hamba sebanyak dua puluh lima kali tanpa suatu kesalahan. Hamba mohom keadilan dari Tuanku Baginda."

Baginda segera memerintahkan pengawal untuk memanggil Abu Nawas. Setelah Abu Nawas berada di hadapan Baginda ia ditanya."Hai Abu Nawas! Benarkah kau telah memukuli penunggu pintu gerbang kota ini sebanyak dua puluh lima kali pukulan?"

Berkata Abu Nawas,"Ampun Tuanku, hamba melakukannya karena sudah sepatutnya dia menerima pu­kulan itu."

"Apa maksudmu? Coba kau jelaskan sebab musababnya kau memukuli orang itu?" tanya Baginda.

"Tuanku,"kata Abu Nawas."Hamba dan penunggu pintu gerbang ini telah mengadakan perjanjian bahwa jika hamba diberi hadiah oleh Baginda maka hadiah tersebut akan dibagi dua. Satu bagian untuknya satu bagian untuk saya. Nah pagi tadi hamba menerima hadiah dua puluh lima kali pukulan, maka saya berikan pula hadiah dua puluh lima kali pukulan kepadanya."

"Hai penunggu pintu gerbang, benarkah kau telah mengadakan perjanjian seperti itu dengan Abu Nawas?" tanya Baginda.

"Benar Tuanku,"jawab penunggu pintu gerbang.

"Tapi        hamba tiada mengira jika Baginda memberikan hadiah pukulan."

"Hahahahaha        IDasar tukang peras, sekarang kena batunya kau!"sahut Baginda."Abu Nawas tiada bersalah, bahkan sekarang aku tahu bahwa penjaga pintu gerbang kota Baghdad adalah orang yang suka narget, suka memeras orang! Kalau kau tidak merubah kelakuan burukmu itu sungguh aku akan memecat dan menghukum kamu!"

"Ampun Tuanku,"sahut penjaga pintu gerbang dengan gemetar.

Abu Nawas berkata,"Tuanku, hamba sudah lelah, sudah mau istirahat, tiba-tiba diwajibkan hadir di tempat ini, padahal hamba tiada bersalah. Hamba mohon ganti rugi. Sebab jatah waktu istirahat hamba sudah hilang karena panggilan Tuanku. Padahal besok ham­ba harus mencari nafkah untuk keluarga hamba."

Sejenak Baginda melengak, terkejut atas protes Abu Nawas, namun tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, "Hahahaha...jangan kuatir Abu Nawas."

Baginda kemudian memerintahkan bendahara kerajaan memberikan sekantong uang perak kepada Abu Nawas. Abu Nawas pun pulang dengan hati gembira.

Tetapi sesampai di rumahnya Abu Nawas masih bersikap aneh dan bahkan semakin nyentrik seperti orang gila sungguhan.

Pada suatu hari Raja Harun Al Rasyid mengada­kan rapat dengan para menterinya.

"Apa pendapat kalian mengenai Abu Nawas yang hendak kuangkat sebagai kadi?"

Wazir atau perdana meneteri berkata,"Melihat keadaan Abu Nawas yang semakin parah otaknya maka sebaiknya Tuanku mengangkat orang lain saja menjadi kadi."

Menteri-menteri yang lain juga mengutarakan pendapat yang sama.

"Tuanku, Abu Nawas telah menjadi gila karena itu dia tak layak menjadi kadi."

"Baiklah, kita tunggu dulu sampai dua puluh satu hari, karena bapaknya baru saja mati. Jika tidak sembuh-sembuh juga bolehlah kita mencari kadi yang lain saja."

Setelah lewat satu bulan Abu Nawas masih dianggap gila, maka Sultan Harun Al Rasyid mengangkat orang lain menjadi kadi atau penghulu kerajaan Baghdad.

Konon dalam seuatu pertemuan besar ada seseorang bernama Polan yang sejak lama berambisi menjadi Kadi, la mempengaruhi orang-orang di sekitar Baginda untuk menyetujui jika ia diangkat menjadi Kadi, maka tatkala ia mengajukan dirinya menjadi Kadi kepada Baginda maka dengan mudah Baginda menyetujuinya.

Begitu mendengar Polan diangkat menjadi kadi ma­ka Abu Nawas mengucapkan syukur kepada Tuhan.
"Alhamdulillah        aku telah terlepas dari balak yang mengerikan. Tapi.,..sayang sekali kenapa harus Polan yang menjadi Kadi, kenapa tidak yang lain saja."

Mengapa Abu Nawas bersikap seperti orang gila? Ceritanya begini:

Pada suatu hari ketika ayahnya sakit parah dan hendak meninggal dunia ia panggii Abu Nawas untuk menghadap. Abu Nawas pun datang mendapati bapaknya yang sudah lemah lunglai.

Berkata bapaknya,"Hai anakku, aku sudah hampir mati. Sekarang ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku."

Abu Nawas segera menuruti permintaan terakhir bapaknya. la cium telinga kanan bapaknya, ternyata berbau harum, sedangkan yang sebelah kiri berbau sangat busuk.

"Bagamaina anakku? Sudah kau cium?"

"Benar Bapak!"

"Ceritakankan dengan sejujurnya, baunya kedua telingaku int."

"Aduh Pak, sungguh mengherankan, telinga Bapak yang sebelah kanan berbau harum sekali. Tapi... yang sebelah kiri kok baunya amat busuk?"

"Hai anakku Abu Nawas, tahukah apa sebabnya bisa terjadi begini?"

"Wahai bapakku, cobalah ceritakan kepada anakmu ini."

Berkata Syeikh Maulana "Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tak suaka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah resiko menjadi Kadi (Penghulu). Jia kelak kau suka menjadi Kadi maka kau akan mengalami hai yang sama, namun jika kau tidak suka menjadi Kadi maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai Kadi oleh Sultan Harun Al Rasyid. Tapi tak bisa tidak Sultan Harun Al Rasyid pastilah tetap memilihmu sebagai Kadi."


Nan, itulah sebabnya Abu Nawas pura-pura menjadi gila. Hanya untuk menghindarkan diri agar tidak diangkat menjadi kadi, seorang kadi atau penghulu pada masa itu kedudukannya seperti hakim yang memutus suatu perkara. Walaupun Abu Nawas tidak menjadi Kadi namun dia sering diajak konsultasi oleh sang Raja untuk memutus suatu perkara. Bahkan ia kerap kali dipaksa datang ke istana hanya sekedar untuk menjawab pertanyaan Baginda Raja yang aneh-aneh dan tidak masuk akal.

Sukses Meraih Income di Internet Tanpa Produk

TIPS JADI ORANG SUKSES DARI A SAMPAI Z

Menurut pakarnya, manusia sukses tidak cuma dari IQ saja.

Peran EQ (Emotional Intelligence) pada kesuksesan bahkan melebihi porsi IQ. Seorang pakar
EQ bernama Patricia Patton memberikan tips bagaimana kita menemukan dan memupuk harga
diri, yang disebutnya alfabet keberhasilan pribadi.






Yuk kita lihat apa maksudnya :

A : Accept.
Terimalah diri Anda sebagaimana adanya.

B : Believe.
Percayalah terhadap kemampuan Anda untuk meraih apa yang Anda inginkan dalam hidup.

C : Care.
Pedulilah pada kemampuan Anda meraih apa yang Anda inginkan dalam hidup.

D : Direct.
Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.

E : Earn.
Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang lebih baik

F : Face.
Hadapi masalah dengan benar dan yakin.

G : Go.
Berangkatlah dari kebenaran.

H : Homework.
Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.

I : Ignore.
Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan Anda mencapai tujuan.

J : Jealously.
Rasa iri dapat membuat Anda tidak menghargai kelebihan Anda sendiri.

K : Keep.
Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.

L : Learn.
Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

M : Mind.
Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.

N : Never.
Jangan terlibat skAndal seks, obat terlarang, dan alkohol.


O : Observe.
Amatilah segala hal di sekeliling Anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.

P : Patience.
Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat Anda terus berusaha.

Q : Question.
Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.

R : Respect.
Hargai diri sendiri dan juga orang lain.

S : Self confidence, self esteem, self respect.
Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri akan membebaskan kita dari saat-saat
tegang.

T : Take.
Bertanggung jawab pada setiap tindakan Anda.

U : Understand.
Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan Anda.

V : Value.
Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang lebih baik tiap saat.

W : Work.
Bekerja dengan giat, jangan lupa berdoa.

X : X'tra.
Usaha lebih keras membawa keberhasilan.

Y : You.
Anda dapat membuat suatu yang berbeda.

Z : Zero.
Usaha nol membawa hasil nol pula

MENYUSUN RENCANA BISNIS YANG BAIK

Rencana bisnis yang baik, harus dapat menjelaskan 4 (empat) bagian penting berikut:

A. Gambaran usaha (description of the business)


B. Pemasaran (marketing plan)


C. Keuangan (financial management plan)


D. Manajemen (management plan)




Agar lebih meyakinkan, akan lebih baik bila rencana bisnis dilengkapi dengan executive
summary, dokumen pendukung dan proyeksi keuangan.

A. Gambaran Usaha

Gambaran usaha harus dapat menjawab pertanyaan :

1. Usaha apa yang akan dilakukan?

2. Siapa yang akan mengelolanya?

3. Kapan, dimana dan bagaimana usaha itu dijalankan?

4. Apa yang membuat usaha itu unik dibandingkan pesaing?

Pada umumnya, gambaran usaha terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:

Gambaran umum usaha

a. Legalitas : bentuk usaha serta ijin-ijin yang dimiliki

b. Tipe usaha : perdagangan, perindustrian, jasa

c. Usaha baru, pengambil-alihan, pengembangan, atau waralaba (franchise)

d. Prospek dan kemungkinan pengembangannya

e. Kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaannya

f. Latar belakang pemilik dan pengelola

Produk atau jasa yang ditawarkan

a. Jenis produk atau jasa yang dihasilkan

b. Keunggulan produk atau jasa tersebut

c. Masukan dari pelanggan dan calon pelanggan

d. Antisipasi terhadap kemungkinan persaiangan produk atau jasa


Lokasi usaha, dan mengapa lokasi tersebut dipilih

a. Persyaratan lokasi

b. Ruang atau lingkungan yang diperlukan

c. Akses ke lokasi



B. Rencana Pemasaran

Pemasaran memainkan peranan penting bagi kesuksesan usaha. Kunci utamanya, kita harus
memahami kebutuhan atau keinginan pasar (pelanggan).

Oleh sebab itu, strategi pemasaran harus benar-benar matang dan bisa menjawab pertanyaan
berikut:

• Siapa target pasar yang dibidik?


• Pasar seperti apa yang dihadapi? Sedang berkembang, statis atau menurun?


• Apakah pangsa pasar dapat ditingkatkan?


• Bagaimana cara menarik pelanggan, mempertahankan pelanggan, serta meningkatkan
pangsa pasar?




Dalam rencana pemasaran, kita juga perlu memperhatikan:

 * Pesaing atau kompetitor

• Siapa 5 (lima) besar pesaing langsung yang dihadapi?


• Adakah pesaing tak langsung yang akan dihadapi?


• Bagaimana kondisi usaha mereka?


• Apa yang dapat dipelajari dari operasi mereka?


• Apa kelemahan dan keunggulan mereka?


• Apa perbedaan, keunggulan dan kelemahan produk atau jasa yang mereka tawarkan?




 * Strategi harga

• Harga dan biaya retail


• Harga pasar rata-rata


• Harga dibawah pasar, diatas pasar dan kemungkinan adanya harga bertingkat




 * Iklan dan promosi



C. Rencana Keuangan

Keuangan adalah "nyawa" dari usaha. Oleh sebab itu, kita harus mempersiapkannya secara
matang dan bijaksana.

Untuk keberhasilan usaha, perhatikan hal-hal berikut:


 * Anggaran harus realistis

 * Anggaran harus mencakup dana riil yang diperlukan untuk memulai usaha (start-up cost) dan
dana untuk operasional sehari-hari (operational cost)

 * Operating budget minimal harus dibuat untuk jangka waktu 3 hingga 6 bulan pertama

 * Bagian keuangan harus mencantumkan dana-dana luar yang dipakai, peralatan yang dimiliki
dan daftar supplier atau pelanggan, neraca, analisa Break Even Point, proforma proyeksi laba
rugi, dan proforma arus kas (cashflow) usaha

 * Proyeksi laba rugi dan cashflow harus dibuat paling tidak untuk 3 tahun kedepan

 * Rencana yang dibuat harus dilengkapi penjelasan seluruh proyeksi yang dibuat, dan asumsi-
asumsi yang dipakai



D. Rencana Manajemen

Rencana manajemen yang dibuat harus dapat menjawab hal-hal berikut:

 * Apakah Anda mampu menjalankan usaha sendiri?

 * Bagaimana pengalaman dan kemampuan (skill) yang dimiliki dapat membantu usaha yang
akan dijalankan?

 * Apa kelemahan Anda dan bagaimana mengatasinya?

 * Siapa yang akan duduk dalam tim manajemen perusahaan? Apa kekuatan dan kelemahan
mereka?

 * Apa jabatan mereka? Bagaimana tugasnya?

 * Apakah ada rencana penambahan karyawan?

 * Bagaimana standar gaji, bonus, dan lain-lain?

 * Apakah Anda mengerti peraturan perburuhan?

MEMBUAT RENCANA BISNIS

Menemukan ide bisnis merupakan anugerah yang tidak terhingga, karena dalam realitasnya tidak
gampang menemukan ide bisnis. Namun jika ide hanya sebatas bayang-bayang, Anda tetap
tidak akan bisa merealisasikannya dalam bisnis yang nyata.

Para wirausahawan top yang kini namanya muncul di berbagai media bisnis, seringkali tidak
pernah memikirkan tahapan-tahapan dalam merealisasikan ide. Bahkan banyak pula anggapan
bahwa kalau mau berwirausaha tidak usah membuat rencana macam-macam, nanti malah
kandas di tengah jalan.

Mungkin banyak yang membuat rencana macam-macam tapi rencana cuma sebatas rencana,
sehingga realisasinya memang nol besar. Kalau ini yang terjadi tentu anggapan di atas menjadi
benar. Padahal dalam teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk
dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang.

Tujuan membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya operasi bisnis yang tepat dan
memberikan dorongan pada rencana-rencana departemen atau divisi. Selain itu juga untuk
memutuskan rute yang diperlukan organisasi dalam mencapai tujuannya sekaligus menentukan
standar untuk mementukan kinerja bisnis. Yang tidak kalah penting adalah untuk memperoleh
dukungan dari konsumen, investor bahkan pihak-pihak lainnya.

Dalam perspektif Philip Kotler, setidaknya ada beberapa prosedur standar untuk dapat
merealisasikan ide bisnis yang benar dalam bentuk rencana bisnis untuk merealisasikan bisnis.
Yaitu : pembangkitan gagasan, penyaringan, pengembangan dan pengujian konsep, strategi
pemasaran, analisa bisnis, pengembangan produk, pengujian pasar, dan komersialisasi.

Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang sangat
penting dalam bisnis. Boleh saja ide yang diperoleh sangat brilliant dan luar biasa, tetapi tetap
saja harus dikaji dalam berbagai hal, terutama aspek ekonomis, teknis, dan masa depannya.

Aspek ekonomis. Aspek ini mencakup analisis pasar, penjualan, biaya produksi, maupun profit
margin.Faktor ini sangat penting, karena mempengaruhi tingkat keputusan untuk merealisasikan
ide menjadi bisnis yang sesungguhnya. Aspek ini akan mengkaji sejauh mana tingkat
keuntungan yang diperoleh, dengan daya serap pasar yang ada dan kemampuan memiliki modal
untuk menjalankan operasional bisnis. Meskipun idenya luar biasa, tetapi kalau dalam
perhitungannya merugi, ya buat apa ? Karena itu, Anda harus paham betul, bagaimana Anda
menghasilkan income, dan berapa biaya yang akan dikeluarkan.

Aspek teknis. Aspek ini sangat penting untuk mengukur kemampuan untuk menjalankan bisnis
dengan baik. Apakah dengan modal yang ada, sudah mampu memproduksi barang atau jasa
yang bisa dijual ? bagaimana dengan kemampuan sumber daya manusianya ? apakah semua
kekuatan yang dimiliki mampu memberikan nilai tambah yang lebih baik kepada konsumen
dibandingkan dengan usaha-usaha sejenis lainnya ? Suatu rencana bisnis yang baik, akan
memberikan peluang yang lebih baik, sekaligis meminimalisasi kemungkinan kegagalan bisnis.

Masa depan bisnis. Aspek ini akan mengkaji lebih komprehensif mengenai masa depan bisnis
Anda. Jangan sampai, kita tahu bahwa bisnis yang digeluti adalah bisnis musiman, namun
perencanaan yang diterapkan adalah untuk bisnis yang permanent. Ini tentu nantinya akan
menganggu aspek teknis. Belum lagi dengan harapan-harapan konsumen yang selalu akan lebih
maju dan up to date. Apakah mampu bisnis yang kita jalankan nanti menyerap pasar seperti ini ?


Inilah aspek penting yang harus diperhatikan secara seksama dan dituangkan dalam rencana
bisnis.

Sekali lagi, Anda jangan percaya dengan saran yang berkata “lupakan rencana bisnis, cukup
jalankan saja,” karena Anda bisa kejeblos ke hutan belantara bisnis yang serba tidak pasti. Lebih
baik jika Anda menguji kelayakan rencana bisnis Anda kepada orang-orang yang lebih sukses
dan lebih berpengalaman dalam bisnis, dan kemudian Anda menjadi sukses. Semoga!

BUSINESS WISDOM : Kunci penting menuju kesuksesan bisnis adalah dengan memahami
kesuksesan bisnis dan menirunya. Tenggelamkan diri Anda dalam buku-buku dan majalah-
majalah kewirausahaan serta bisnis. Lihatlah bagaimana para entrepreneur bekerja, perhatikan
apa yang mereka katakan, dan tirulah. Tidak ada waktu untuk menemukan kembali roda bisnis.
(Kevin Potts & Steven Straus, konsultan bisnis terkemuka).

MENGGALI IDE BISNIS

Titik awal keberhasilan seorang wirausahawan berawal dari penggalian ide bisnis. Banyak kisah
para pebisnis yang konsisten menggeluti bisnis yang “tidak dianggap” sebelumnya, kini menjadi
pebisnis sukses yang namanya diperhitungkan. Bagaimana kiat menggali ide bisnis ?

Menggali ide bisnis bukanlah perkara yang gampang. Ketika seorang calon wirausahawan
berpikir : saya akan berbisnis apa ? Saat itulah persoalan menggali ide bisnis mulai muncul.
Belum lagi pertanyaan : apakah produk yang saya jual, akan menghasiklan uang ? Dan,
pertanyaan selanjutnya : jasa apa yang akan ditawarkan yang bisa memberikan pendapatan
yang lebih besar ?

Secara teoritis, ide bisnis bisa digali dari apa yang bisa dilihat, didengar dalam kehidupan kita
sehari-hari. Bahkan pakar ekonomi telah membagi kebutuhan manusia menjadi berbagai jenis
kebutuhan mulai yang bersifat primer, sekunder, sampai tertier. Ide bisnis bisa dipilih dari upaya
pemenuhan kebutuhan manusia tersebut.

Persoalannya, bagi mereka yang sama sekali belum pernah berbisnis, mencari ide-ide bisnis
yang bisa memberikan penghasilan alternatif bukanlah perkara yang gampang, meskipun bukan
hal yang mustahil untuk diperoleh. Diperlukan kemauan keras untuk memupuk jiwa
kewirausahaan, mau belajar hal-hal baru, mau mencari peluang, berani mencoba formula bisnis,
dan tentu saja belajar mengelola resiko.

Memang, seringkali ide bisnis mengalir begitu saja ketika kita tidak siap menerimanya. Begitu
juga sebaliknya, saat sedang dipikirkan dan digali, seringkali ide bisnis tidak datang-datang,
bahkan sampai pikiran buntu pun, ide bisnis tidak terlintas sama sekali. Namun demikian, bukan
berarti ide bisnis tidak bisa dipancing keluar.

Beberapa langkah berikut ini, mudah-mudahan dapat membantu Anda untuk menemukan ide
bisnis yang sesuai dengan karakter dan kesenangan Anda. Bagaimana pun, berbisnis yang
sesuai dengan karakter Anda akan lebih menyenangkan, dibandingkan dengan berbisnis karena
keterpaksaan.

Belajar dari yang gagal. Tidak ada salahnya belajar bisnis dari yang gagal. Mengapa ? karena
ada kemungkinan kita bisa memulainya dengan kesuksesan. Kegagalan bisnis yang dilakukan
orang lain, merupakan pelajaran penting bagi Anda untuk mengoreksi jalan yang salah menjadi
benar dan lebih baik lagi. Namun demikian, belajar dari yang sukses pun sangat dianjurkan,
karena dengan demikian Anda telah belajar memulai sistem yang sudah terbukti berhasil.

Baca informasi terbaru. Pada saat ini cukup banyak buku-buku yang diterbitkan mengenai
kewirausahaan dan peluang usaha, sehingga Anda dengan leluasa bisa memilih, bisnis apa yang
sesuai dengan Anda. Bahkan tabloid Peluang Usaha, yang secara rutin menyajikan informasi-
informasi mengenai peluang bisnis bisa menyegarkan pikiran Anda untuk menggali ide-ide bisnis
yang lebih segar dan lebih besar.

Menemukan ide usaha. Dari informasi tersebut akan akan memperoleh banyak ide bisnis.
Misalnya : melayani kebutuhan, menjual eceran, menjual penemuan, duplikasi usaha, menjual
ketrampilan, usaha pelatihan, usaha keagenan, barang koleksi, buka kantor konsultan, bisnis
MLM, membeli waralaba, membeli usaha prospektif, membeli usaha yang bangkrut, membuka
kios, atau pun usaha bersama.


Tentu saja, persoalannya tidak berhenti sampai di situ, karena setelah seorang wirausahawan
bisa menangkap ide bisnis sebagai peluang bisnis yang bisa menghasilkan uang, maka ia harus
bisa memperhitungkan berbagai aspek untung-rugi jika ide bisnis tersebut dijalankan. Termasuk
resiko gagal – kemungkinan terburuk yang terjadi.

Setidaknya, ada dua perspektif yang harus diperhatikan jika menangkap ide bisnis. Pertama,
informasi yang berhasil dihimpun mengenai bisnis tersebut harus lengkap dan akurat. Lebih
bagus lagi, apabila akurasinya sangat tepat, karena data dan informasi yang diperoleh sangat
lengkap dan up to date. Hal ini penting, untuk meminimalisasi resiko gagal.

Kedua, proses pengambilan yang cepat, tidak berarti keputusan yang terburu-buru, tetapi harus
dicermati dengan pola pemikiran yang terbuka dan positif, dan juga perencanaan yang matang,
dengan demikian pengambilan keputusan yang diambil pun bisa lebih sistematis dan terukur.

Selamat datang menjadi wirausahawan baru.

BUSSINESS WISDOM : Anda dapat menggiring seekor kuda ke tempat air, tetapi Anda tidak
dapat membuatnya minum. Tugas Anda, sebagai seorang pebisnis, adalah membuatnya haus.
Itulah sebabnya Peter F Drucker mengatakan, “business is create a costumer”. Bisnis bukan
semata-mata berusaha bagaimana membuat produk, akan tetapi bagaimana menciptakan
pelanggan. (Indra Ismawan, penulis buku Easy Way To Build Your Own Business).

15 KIAT MENDAPATKAN PENGHASILAN EKSTRA

Anda orang kantoran dengan single income? Sudah nggak zamannya lagi. Ternyata di sekeliling
Anda bertaburan peluang penghasilan ekstra.

Satu fakta besar, hampir semua pekerja pegawai kantoran (swasta maupun pegawai negeri) di
level menengah ke bawah, mengeluhkan lamban dan kecilnya tingkat kenaikan gaji. Bahkan
posisi-posisi tertentu begitu kejamnya, tanpa kenaikan gaji. Perusahaan selalu mengisi posisi
tersebut dengan orang-orang baru, yang digaji dengan standart yang sama, dari tahun ke tahun.
Siapa yang salah?

Tidak perlu saling tuding. Itu tidak produktif. Bagusan otak dipakai untuk mencari bisnis
sampingan, supaya ada penghasilan ekstra. Siapa tahu, bisnis sampingan bisa jadi andalan jika
ada gelombang PHK? Beruntung sekali, pekerja kantoran umumnya berhak libur hari Sabtu dan
Minggu. Inilah waktu-waktu emas bagi pemburu extra money.

Diperlukan kemauan menggali potensi, unjuk diri, rajin cari informasi, sedikit keberanian menjual,
maka peluang dan kesempatan akan tumbuh bak jamur di musim hujan. Tidak percaya? Simak
15 tips berikut ini:

1. Modal Fisik

Punya wajah lumayan manis, suara merdu mendayu, rambut lurus atau kribo, bodi tubuh yang
oke, senyum menawan, semuany bisa menjadi modal. Umumnya dunia hiburan menyukai hal-hal
tersebut. Jika Anda mempunyai sesuatu yang khas, jangan sungkan sedikit membukanya kepada
khalayak. Ingat, dari Tessy sampai Ari Sihasale, semuanya punya keunikan dan penggemar
tersendiri. Sering-seringlah berada di tengah kerumunan orang, sedikit unjuk diri, dan bersiap-
siap ketangkap pencari bakat aja ...

2. Kenali Bakat

Jika modal fisik pas-pasan, jangan patah arang. Sadarilah, setiap orang pasti dibekali bakat.
Jangan remehkan bakat bicara, melucu, menjual, menyanyi, menari, keuletan, rasa ingin tahu,
pandai memperbaiki barang rusak, gudang ide, pandai berfantasi, dll. Galilah! Anda bakat bicara
dan melucu, bersiap-siaplah jadi MC di berbagai acara. Mulai saja dari tingkat RT, lalu ke
perusahaan-perusahaan. Honornya lumayan!

3. Bisniskan Hobi

Jangan anggap enteng hobi-hobi seperti puisi, mengarang, menggambar, melukis, memotret,
koleksi barang langka, koleksi buku, browsing internet, naik gunung, arung jeram, panjat tebing,
diskusi, dll. Jika bakat munculnya kala-kala saja, hobi biasanya ditekuni. Suka nulis, bersiaplah
jadi freelance copywriter di berbagai agen iklan atau media. Suka berpetualang, bersiaplah
menemani eksekutif-eksekutif yang kepengin refreshing. Senang dapat, duit dapat!

4. Standar Kualitas

Kemaslah bakat, hobi, atau kemampuan tersebut sehingga layak dijual. Asah sampai memenuhi
standar profesional. Jika Anda komersialkan tulisan, menulislah sesuai standar-standar yang
baku. Jika membisniskan wisata pertualangan, berikan jaminan keamanan, keselamatan,


kenyamanan, kemudahan, sistem rapi, standar tarif, dll. Konsumen atau klien suka paket-paket
penawaran yang praktis.

5. Standar Tarif

Anda harus tahu berapa tarif, fee, atau honor yang layak Anda terima. Caranya? Rajin-rajinlah
bertukar informasi dengan sesama freelancer. Kadang spekulasi besarnya fee bisa dipakai,
meski selalu berisiko. Jika gagal menegosiasikan jumlahnya, tawarkan barter (barang atau jasa).

6. Semua Profesi Oke

Apapun profesi atau pekerjaan tetap Anda, pasti ada yang bisa 'dikaryakan' di luar jam kerja
resmi. Anda sopir kantor, beri kursus nyetir. Anda PR dan bisa memotret, cari orderan di pesta
perkawinan yang membludak tiap Sabtu-Minggu. Anda sekretaris, terima ketikan skripsi atau jadi
transkriptor. Dengan keahlian dan standar kualitas tertentu, apes-apesnya Anda bisa jadi
konsultan.

7. Promosikan Langsung

Sebagus apapun kemampuan dan bakat, jika orang tidak tahu, tidak bakal ada order. Maka
hukumnya super wajib, promosikan secara langsung. Beritahu setiap teman dan kenalan, Anda
punya penawaran jasa atau produk tertentu. Friend, aku bisa bikin proposal, bikin taman, bikin
patung, bikin lukisan, ada order ..?!

8. Kartu Nama

Bukan sekedar kartu nama biasa, tapi kartu nama yang menginformasikan jasa atau produk yang
bisa Anda tawarkan (business card). Jangan ragu untuk punya 3-5 kartu bisnis, dan berikan
kepada siapa saja. Selalu beri lebih dari satu kartu nama. Yang ini buat you, yang satunya buat
sobat you ..! Kartu yang menarik pasti memancing orang bertanya. Sangat efektif untuk menarik
perhatian orang yang baru dikenal. Jika mereka bertanya, silakan prospek ...

9. Mintalah Referensi

Kadang teman atau kolega lagi tidak butuh penawaran Anda. Tapi ingat, mereka juga punya
relasi. Maka jangan rikuh untuk meminta referensi. Friend, di kantor ada yang butuh dibantuin
bikin pidato atau nulis makalah? Kasih tau aku ya ...

10. Menu Bicara

Proyek-proyek atau bisnis sampingan harus digali dan ditemukan. Setiap kali bertemu teman,
kenalan baru, atasan, kolega bisnis, selalu sempatkan bertanya, Ada BS (Bisnis Sampingan)
ndak?. Apa yang bisa diobyekin nih? Jadikan pertanyaan ini sebagai menu pembuka atau
penutup setiap ketemu relasi. Pembicaraan akan lebih bergairah, peluang pun bakal sering
mampir.

11. Dewa Penolong

Di balik setiap keluhan dan problem, pasti ada peluang bisnis. Maka, jadilah pendengar yang
baik, sekaligus dewa penolong. Waduh, komputerku kok lambat banget ya ... keluh bos Anda.
Ingat, banyak orang yang takut ketipu dan tidak mau repot. Mereka andalkan orang yang dikenal
baik. Jika punya teman yang trampil, rekomendaikan namanya. Jika Anda sendiri mampu; Bos ...
kayaknya 30% onderdilnya perlu diganti deh. Biar saya aja yang servis ... biayanya segini!


12. Broker Proyek

Bagi penggemar bisnis sampingan, setiap waktu proyek berseliweran di depan hidung. Semisal
ada proyek di luar ketrampilan yang Anda miliki, jangan pernah lepas begitu saja. Saya bisa
bantu, beri waktu sehari ... Ini jawaban yang paling pakem. DILARANG KERAS MENOLAK
PROYEK. Inilah hukum besi pemburu extra money. Tugas Anda hanya mencari relasi yang bisa
memenuhi kebutuhan itu, dan meminta komisi proyek 15%.

13. Kolektor Kartu Nama

Di setiap kartu nama yang Anda peroleh dari siapapun, tercantum sekurang-kurangnya satu
potensi bisnis sampingan. Agen asuransi, distributor MLM, agen kartu kredit, adalah pengoleksi
kartu nama terbaik di jagad penjualan. Koleksi ini akan jadi sumber ide, inspirasi, relasi, dan
peluang bisnis yang kaya. Maka, Anda wajib meminta kartu nama setiap orang yang Anda temui.
Tidak boleh malu!

14. Anti Sendirian

Sawah ladang bisnis sampingan adalah kerumunan orang banyak. Jadi, jangan lewatkan
undangan pernikahan, selamatan, diskusi, seminar, rapat akbar, kampanye, kursus, lokakarya,
konferensi, lomba maraton, pameran-pameran, baik yang gratis maupun yang bayar. Inilah
tambang emas para fotografer freelance.

15. Lakukan Sekarang Juga!

Tidak ada alasan menunda, Anda harus mencoba. Mulai detik ini, milikilah keberanian menjual
ide, gagasan, mimpi, kemampuan, ketrampilan, dan pengalaman Anda. Awalnya berjalanlah
dengan prinsip iseng-iseng berhadiah. Nothing to lose! Jika penghasilan ekstra mulai mengalir,
Anda akan temukan suatu kegairahan baru yang tiada tara. (ed)

STRATEGI MELAKUKAN INVESTASI

Ada banyak cara melakukan investasi. Tapi sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:

1. Pahami Kondisi Keuangan

Sebelum melakukan investasi, Anda harus benar-benar memahami kondisi keuangan pribadi.
Bukan hanya kondisi keuangan saat ini, tapi juga kondisi keuangan, sumber penghasilan, jumlah
tanggungan, dan gaya hidup Anda di masa depan. Kalkulasikan secermat mungkin, hingga Anda
dapat menentukan besarnya dana yang bisa diinvestasikan.

2. Tujuan Investasi

Setelah mengetahui kondisi kocek pribadi, tentukan apa tujuan investasi Anda. Untuk
menggandakan dana, untuk jaminan hari tua, atau sekedar menyimpan uang agar aman. Untuk
tujuan hari tua, misalnya, investasi bisa diarahkan pada sebuah produk yang menghasilkan
tingkat pengembalian yang lumayan dalam jangkan panjang, seperti dana pensiun atau deposito.

3. Sisa Waktu yang Dimiliki

Bila sudah menentukan tujuan investasi, Anda perlu memperhitungkan berapa lama investasi
tersebut berjalan. Hal ini tentu harus disesuaikan dengan usia Anda saat ini. Jika sisa waktu
terbatas, sebaiknya Anda memilih produk investasi yang lebih agresif.

4. Tingkat Risiko

Setiap jenis investasi mengandung risiko. Tapi hal itu sangat tergantung dari sisi mana Anda
melihatnya, karena setiap orang mempunyai pandangan berbeda terhadap sebuah masalah.
Oleh sebab itu, yakinkan Anda mengetahui batas-batas kemampuan diri.

Setelah memahami dan yakin akan itu semua, barulah Anda bisa menentukan sarana dan cara
investasi yang tepat. (*)

12 LANGKAH MEMULAI USAHA

Berniat membuka usaha sendiri, tapi bingung harus mulai darimana? Memang tak mudah untuk
memulai usaha, tapi jika Anda bisa menjawab pertanyaan berikut, berarti Anda siap memulainya:

 1. Apakah bidang usaha yang akan digeluti itu cukup potensial? Bagaimana prospeknya?

 2. Seberapa ketat persaingannya? Siapa kira-kira yang akan menjadi pesaing usaha tersebut?

 Bagaimana cara menghadapinya?

 3. Apa target usaha tersebut? Bagaimana mencapainya?

 4. Dari segi hukum, apa yang perlu disiapkan? Apa saja penghalangnya?

 5. Apa nama usaha (perusahaan) itu?

 6. Berapa dana yang dibutuhkan? Bagaimana memenuhinya?

 7. Dimana usaha tersebut akan dijalankan? Apakah sudah mempersiapkan kantornya?

 8. Sarana atau peralatan apa yang dibutuhkan? Bagaimana mendapatkannya?

 9. Apa tersedia asuransi yang memadai?

 10. Apakah Anda sudah memiliki supplier atau pemasok bahan baku?

 11. Sistem manajemen seperti apa yang akan diterapkan?

 Siapa yang akan menjalankan operasional usaha sehari-hari?

 Berapa karyawan yang dibutuhkan?

 12.Bagaimana sistem pemasaran dan distribusi produk atau jasa yang akan dihasilkan?

 Bagaimana agar masyarakat mengenal produk atau jasa yang akan dipasarkan?

Bila tidak bisa menjawab semua pertanyaan itu, maka sebaiknya Anda mengkaji ulang niat
membuka usaha sendiri, sampai benar-benar siap. (*)

14 RAHASIA BUKA USAHA

Dalam sebuah seminar kewirausahaan terbeber fakta, betapa banyak orang ingin berhenti jadi
karyawan, dan kemudian mulai buka usaha sendiri. Ada yang sudah siap dengan modal plus
perencanaan yang njlimet. Ada yang baru berbekal dengan gagasan semata. Namun ada pula
yang punya banyak uang, tapi bingung mau diapain. Masih banyak yang blank (bingung). Tak
tahu bagaimana dan dari mana harus memulai.

Banyak usahawan sukses karena kelihaian dalam memulai dan memperluas usaha. Berikut 14
rahasianya yang umumnya mereka pakai. Namun tidak ada jaminan Anda akan berhasil dengan
cara-cara berikut. Meski begitu, kini Anda punya banyak alternatif. Anda pun bisa mencuri
inspirasi dari masing-masing cara itu.

1.Penuhi Kebutuhan Konsumen

Ini merupakan cara buka usaha yang paling umum. Jika di kantor Anda membutuhkan layanan
katering, buka usaha katering. Jika warga di sekitar rumah anda membutuhkan jasa binatu,
wartel, warnet, rental komputer, kursus, dll, buka usaha sesuai kebutuhan mereka tadi. Kuncinya,
kenali kebutuhan konsumen. Lalu penuhi dengan harga, kualitas produk dan pelayanan yang
lebih baik. Usaha berdasarkan kebutuhan konsumen yang nyata adalah hal prinsip dari semua
jenis usaha.

2.Jual Keunikan

Jika Anda lumayan kreatif dan inovatif, pasti banyak hal baru yang berhasil Anda kreasikan.
Banyak usaha baru dimulai dari penemuan jenis produk, teknologi, sistem, dan program baru.
Jika berhasil menciptakan program komputer baru misalnya, jangan ragu mematenkan dan
menjualnya. Penemuan baru --apalagi khas dan unik-- sangat berpeluang menembus pasar.

3.Duplikasi Usaha Lain

Bagi mereka yang merasa dirinya kurang kreatif dan inovatif, jangan patah arang. Terkadang ide
usaha tersebar di mana-mana. Bahkan di depan mata. Anda hanya perlu membaca peluang,
mengukur potensi, dan berani mengambil risiko. Misalnya di depan kampus A usaha fotokopi
laris. Apa salahnya menyainginya di tempat yang sama? Anda cukup memfotokopi usaha itu,
plus memberi sedikit nilai lebih (harga, pelayanan, kecepatan, keramahan). Siaplah bersaing!

4.Beri Fasilitas Tambahan

Mirip cara sebelumnya, namun perlu sedikit sentuhan kreatifitas. Misalnya tetangga Anda
membuka penyewaan Play Station. Anda masih bisa menyainginya dengan tambahan fasilitas
atau memperluas penawaran (bar, warnet, wartel, makanan siap saji, dll) di lokasi yang sama.
Hampir setiap waktu ada saja jenis usaha yang lagi ngetren. Sedikit fasilitas tambahan, Anda pun
siap bersaing dengan yang lebih dulu ada.

5.Jual Ketrampilan

Jeli mengenali bakat orang? Itu pun awal bisnis yang menantang. Banyak orang berbakat yang --
jika dikembangkan dan diberi tempat-- bisa dijual lebih mahal. Tempat-tempat seperti restoran,
toko-toko, salon, kursus, servis, pasar, mal-mal, adalah gudangnya orang berbakat. Ambil 2-3
pemangkas rambut berbakat dari salom-salom kecil. Sewakan tempat yang bagus, lengkapi
dengan alat, beri brand yang khusus, dan suntik dengan sistem pelayanan yang sempurna. Anda
pun sudah memiliki sebuah usaha pemangkas rambut yang eksklusif.


6.Jadi Agen

Mirip dengan sebelumnya, Anda bisa membuka kantor keagenan atau biro yang menyediakan
jasa atau layanan spesifik. Misalnya agen modeling, foto model, penyanyi berbakat, head hunter,
pengisi acara hiburan, biro jodoh, baby sister, dll. Untuk usaha ini, Anda perlu pengalaman dan
relasi. Tetapi Anda bisa tangani sendiri atau mempekerjakan orang-orang berbakat di dalamnya.

7.Jual Barang Second

Masih sedikit yang peka dengan usaha ini. Barang second dengan nilai historis tertentu bisa
punya harga tinggi. Anda bisa memburu barang-barang bermerk asli yang sudah tidak dipakai
lagi. Anda bisa menjualnya di tempat lain dan dengan harga spesial. Banyak ekspatriat,
selebritis, pengusaha, sampai jenderal yang punya selera berpakaian dan beraksesoris mahal di
negeri ini. Anda tidak akan kekurangan barang.

8.Buka Kantor

Semisal Anda berlatar belakang profesi seperti dokter, akuntan, pengacara, notaris, desainer,
trainer, ataupun konsultan. Jika sekarang masih jadi 'pekerja' di perusahaan orang, siap-siaplah
merintis buka kantor sendiri. Kurang modal dan SDM? Ajak kolega atau teman seprofesi untuk
patungan modal. Juallah skill dan pengalaman Anda. Jika reputasi bagus, relasi banyak, jangan
kuatir kekurangan klien.

9.Jalankan DS/MLM

Bisnis ini prospektif, walau belum banyak dipilih menjadi alternatif. Direct Selling dan Multi-Level
Marketing sering disebut personal franchise. Modalnya murah meriah, namun sudah didukung
produk yang bagus, sistem pemasaran, pelatihan, dan jenjang karier. Sebagian perusahaan
memberi kesempatan member mendirikan perseroan sendiri (authorized distributor) atau stockist.
Namun waspadalah! Hindari bisnis skema piramid atau money game yang berkedok MLM.

10.Beli Waralaba

Yang modalnya lumayan besar, tapi tak mau repot pikirkan usaha yang sama sekali baru, beli
waralaba (franchise) bisa jadi pilihan. Waralaba merupakan jenis usaha yang relatif
terstandarisasi. Butuh kejelian membaca waralaba mana yang bagus. Berikut kemampuan
membaca potensi pasarnya. Kini makin banyak pilihan waralaba, yang butuh modal besar atau
sedang-sedang saja.

11.Beli Usaha Prospektif

Ada pula usaha tertentu punya keunikan dan SDM bagus. Prospek ke depannya pun cerah.
Sayang untuk berkembang lebih jauh, usaha itu tidak punya modal lebih. Jika modal Anda cukup
besar, dan menurut kalkulasi usaha itu bisa dikembangkan lebih pesat lagi, Anda bisa
membelinya. Cara ini relatif lebih mahal, tetapi lumayan disukai investor tulen.

12.Beli Usaha Sekarat

Banyak usaha sekarat, bukan karena tidak ada prospek. Namun semata-mata karena
manajemennya ambaradul. Jika Anda cukup jeli memetakan prospek ke depannya dan cukup
pengalaman merekayasa ulang usaha, maka inilah peluang menarik. Usaha seperti ini bisa Anda
beli dengan harga relatif murah. Kadang malah seperti harga 'grosir'. Namun ingat, biaya
pemolesannya harus Anda kontrol.


13.Buka Lokasi

Beberapa usaha cepat sekali berkembang karena faktor lokasi. Semisal, ada pembangunan
perumahan mewah di daerah pinggiran. Jika perumahan itu laku, umumnya perekonomian di situ
akan cepat berkembang. Fasilitas pendukung akan makin banyak dibutuhkan. Nah, layani warga
setempat dengan produk atau jasa yang sangat mereka butuhkan. Jangan lupa, pilihlah lokasi
yang paling strategis di sana.

14.Usaha Bersama

Kadang usaha tertentu bisa lebih bagus jika didirikan dan dikelola bersama-sama. Semisal Anda
kuper, tapi jago masak masakan asing. Sementara teman dekat Anda jago melobi dan punya
relasi luas. Bisa saja Anda bersama-sama buka usaha restoran. Kelebihan masing-masing bisa
saling memperkuat usaha baru, sekaligus memperbesar basis modalnya. (ed)

10 LANGKAH MENJADI PENGUSAHA

Banyak orang berniat dan berminat menjadi pengusaha namun hanya sedikit yang sukses
mewujudkannya. Dalam hal ini, modal utama yang harus dimiliki adalah kemauan. Pepatah yang
mengatakan ‘Dimana ada kemauan disitu ada jalan’ memang selalu benar adanya. Namun
kemauan itu perlu didukung faktor lain yang akan menunjang sebuah kesuksesan.

Maka, jika Anda ingin menjadi pengusaha, telusurilah jalan untuk menjadi pengusaha yang
terbaik. Berikut sepuluh langkah menjadi sosok entrepreneur yang berhasil:

1.Mulailah dari mimpi dan imajinasi

Sebelum manusia bisa sampai di bulan, tak pernah ada yang berpikir bahwa itu adalah sebuah
kenyataan. Ide mendarat di bulan pada awalnya adalah sebuah mimpi indah yang tak akan
pernah terwujud. Namun seseorang telah membuktikannya bahwa mimpi itu bisa diwujudkan.
Ingat, semua bermula dari sebuah mimpi plus keyakinan. Jika Anda berniat memasarkan sebuah
produk, jangan cuma niat terus, yakinlah akan produk yang akan Anda tawarkan. Hanya seorang
pemimpi yang mampu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, cara
pelayanan, jasa, ataupun ide lah yang bisa sukses. Mereka tidak mengenal batas dan
kerterikatan, tak mengenal kata ‘tidak bisa’ ataupun ‘tidak mungkin’.

2.Mencintai produk atau servis yang ditawarkan

Kecintaan akan produk akan memberikan sebuah keyakinan kepada pelanggan Anda dan
membuat kerja keras terasa ringan. Ini membuat Anda mampu melewati masa-masa sulit. Setiap
awal usaha selalu banyak halangan ataupun kesulitan yang bertubi tubi, kecintaan akan produk
Anda akan membuat Anda bekerja keras dengan senang hati.

3.Antusiasme dan keuletan

Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan Anda akan menjadi tulang
punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru. Sikap malas dan ogah-ogahan hanya akan
membuat Anda tertinggal.

4.Pelajari dasar-dasar bisnis

Pengetahuan adalah kunci keberhasilan. Tidak akan ada sukses tanpa sebuah pengetahuan.
Dasar bisnis yang baik adalah belajar sambil bekerja. Bekerja dengan orang lain dulu sebelum
Anda menjadi pebisnis akan membantu Anda menyerap pengalaman dan siap untuk sukses.
Anda juga bisa mencari guru yang baik untuk perkembangan Anda.

5.Berani mengambil resiko

Ini adalah kunci awal dalam dunia wirausaha, karena hasil yang mungkin dicapai akan
proporsional terhadap resiko yang diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik akan
lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil.

6.Mencari masukan dan nasehat tanpa mengabaikan kata hati

Entrepreneur selalu mencari nasehat, saran dan kritik dari berbagai pihak tapi keputusan akhir
selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan ‘indera ke enamnya’.


7.Lakukan komunikasi dengan baik

Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci sukses. Dan kemampuan
untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu
mengembangkan usaha pada fase itu.

8.Kerja keras

Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerja keras. Pada saat tidurpun otaknya bekerja dan
berpikir akan peluang bisnis yang baik. Dalam keseharian, mereka tak kenal lelah dan putus asa.

9.Menjalin relasi

Tak ada seorang pebisnis pun yang mampu berjalan sendiri. Peran teman, rekan, mitra, dan klien
sangat mempengaruhi perkembangan suatu bisnis. Merekalah yang akan memberi masukan,
kritik, dan membantu di masa-masa sulit. Maka seorang pebisnis dituntut pandai bergaul untuk
menjalin relasi bisnis seluas-luasnya.

10.Berani menghadapi kegagalan

Kegagalan merupakan awal dari keberhasilan dan menguatkan intuisi serta kemampuan Anda
dalam berwirausaha, selama kegagalan itu tidaklah ‘mematikan’. Setiap usaha selalu mempunyai
resiko kegagalan dan bilamana sampai itu terjadi, bersiaplah dan kuatkan diri untuk bangkit lagi!

Satu hal lagi yang tak boleh Anda lupakan yaitu, jangan mengulur-ulur waktu. Jika Anda telah
siap, lakukanlah sekarang juga! Semakin lama Anda menunda maka Anda akan semakin banyak
kehilangan peluang dan kesempatan untuk sukses.

14 KIAT MEMULAI USAHA SENDIRI



Konon 70 persen bisnis skala kecil (bisnis rumahan, bisnis perorangan, industri rumah tangga) 
gagal di tahun pertama operasinya. Sisanya yang 30 persen, terseok-seok di tahun kedua. Dari 
30 persen tadi, hanya 10 persennya saja yang selamat memasuki tahun ketiga. Berikutnya hanya 
5 persen yang beruntung bertahan hidup sampai tahun kelima. Nah, yang benar-benar berumur 
panjang dan sukses, konon tak sampai satu persen dari sisanya. 

Mengapa? Banyak sebab! Modal minim, kurang pengalaman, keuangan yang payah, kesalahan 
manajemen, sedikit relasi, sampai terimbas resesi. Pendek kata, bisnis "balita" (usia di bawah 
lima tahun) memang rawan. Perlu pengelolaan ekstra ketat tapi dinamis, cerdas, plus kreatif. Jika 
Anda sedang merintis bisnis skala kecil, barangkali 14 strategi berikut ini bisa memberi inspirasi. 

1. Rencana Bisnis 

Ada guyonan, jika mau berwiraswasta jangan terlalu banyak membuat rencana. Bisa-bisa Anda 
hanya berhasil membuat rencana, tapi tak pernah berani menjalankannya. Ada benarnya juga. 
Tapi bisnis sekecil apapun perlu rencana. Jalankan saja sebuah bisnis, lalu sambil berjalan 
lakukan perencanaan-perencanaan matang. Jadikan rencana bisnis sebagai arahan, bukan 
sebagai penghalang. 

2. Amankan Modal 

Bisnis skala kecil biasanya modal sendiri dan itu pun terbatas jumlahnya.Bisa juga Anda 
didukung investor atau modal pinjaman. Jika demikian, hati-hatilah mengelolanya. Hindari 
perluasan biaya operasional di luar rencana bisnis semula. Cara terbaik mengamankan modal 
adalah dengan melakukan pengecekan posisi keuangan setiap hari. Amankan setiap 
pengeluaran, seolah-olah hidup Anda benar-benar tergantung dari cadangan modal tadi. 

3. Potong Biaya 

Penghematan adalah kata kunci pengamanan modal. Hindari semua biaya-biaya yang tidak 
perlu. Hindari tambahan biaya operasional. Upayakan selalu dapat harga diskon dari supplier. 
Jika beli tunai mahal, beli secara kredit atau menyewa bisa jadi pilihan. Sesuaikan pilihan 
teknologi dengan kebutuhan. Jika hanya butuh komputer untuk mengetik dan software program 
keuangan sederhana, jangan terobsesi pada komputer super canggih yang mahal harganya. 

4. Laba Tunai 

Direkomendasikan supaya Anda benar-benar punya laba tunai, bukan sekedar laba dalam 
pembukuan. Banyaknya piutang tidak mengindikasikan usaha Anda menguntungkan. Jadi jangan 
terjebak pada laba di atas kertas. Artinya, makin banyak transaksi tunai (cash and carry) makin 
bagus pula cashflow Anda. Salah satu sumber kebangkrutan bisnis balita adalah kegagalan 
mereka mencairkan laba di atas kertas menjadi laba tunai. 

5. Kepuasan Pelanggan 

Kelangsungan bisnis Anda ditentukan oleh kepuasan pelanggan. Maka jangan beri konsumen 
produk dan pelayanan bermutu rendah. Beri jaminan kepuasan pelanggan! Bila memungkinkan, 
galakkan after sales service (layanan purna jual). Jadikan hal ini sebagai kredo bisnis Anda. 


Setelah itu, konsistenlah memenuhi janji Anda. Jika produk cacat, gantilah! Jika ada komplain, 
tampunglah dan adakan perbaikan. 

6. Pelanggan Produktif 

Meskipun kepuasan pelanggan jadi komitmen utama, fokuslah pada pelanggan yang paling 
banyak memberikan laba. Kepada merekalah kredo kepuasan pelanggan diberlakukan secara 
ketat. Ini demi efisiensi biaya pelayanan.Dari 100 pelanggan, mungkin hanya 20 persen yang 
memberikan laba terbanyak.Walau begitu perlakukan 80 persen sisanya dengan sangat 
bijaksana. Di antara mereka selalu terbuka kemungkinan bisa memberi lebih banyak laba. 

7. Tuailah Referal 

Dampak nyata kepuasan pelanggan adalah rekomendasi pada bisnis Anda. Setiap orang paling 
apes punya 50 teman dekat, relasi, atau, koneksi. Jika punya 10 pelanggan saja yang puas, 
maka asal hitung saja Anda punya 500 prospek baru.Kalau pelanggan puas, tak perlu ragu 
meminta rekomendasi mereka. Banyak referal (rujukan) bisa Anda dapat. Untuk bisnis tertentu 
(misalnya jasa konsultasi), surat-surat kepuasan pelanggan bisa jadi magnet bisnis yang efektif. 

8. Iklan dan Promosi 

Supaya publik tahu jasa dan produk Anda, beriklanlah. Untuk menekan anggaran, gunakan iklan 
baris atau iklan kolom yang murah. Pasang iklan dalam waktu yang cukup, dan anggap ini 
sebagai investasi. Tidak selamanya iklan dan promosi mahal. Brosur, katalog, kartu nama, stiker, 
adalah instrumen baku. Anda pun bisa ambil bagian dalam sponsorisasi aneka kegiatan olah 
raga atau amal untuk meningkatkan brand awareness. 

9. Manfaatkan Koneksi 

Koneksi dan relasi bisnis adalah mutlak. Kenalilah orang-orang di posisi kunci seperti bagian 
pembelian atau marketing. Manfaatkan semua lini di mana Anda terlibat, seperti lingkungan 
sekolah, kampus, sekitar rumah, lingkungan kerja, organisasi sosial-politik, klub-klub hobi, dll. 
Bukan saja berpotensi jadi customer, koneksi dan relasi bisa memberi Anda tambahan modal, 
proyek, referensi, koneksi baru, dsb. 

10. Ikutlah Ekspo Bisnis 

Ikutlah berbagai pameran untuk berpromosi. Di sini segala keunggulan dan keunikan produk bisa 
dilihat banyak orang. Inilah kesempatan untuk memperluas networking bisnis, bertemu 
pelanggan potensial, dan memperoleh 

feedback langsung dari konsumen. Jika beruntung, Anda bisa menarik minat investor besar. 
Dengan penataan stan yang menawan, serta keramahan, Anda bakal menarik minat banyak 
pengunjung. 

11. Jadilah PR 

Yang paling diabaikan oleh usaha rumahan adalah soal public relations.Sekecil apapun bisnis 
Anda, jangan abaikan hal ini. Kerpibadian yang hangat dan menawan bisa jadi humas yang baik. 
Itu pun bisa mendongkrak citra produk (bisnis) Anda. Bila ada kesempatan, jalin hubungan 
sedekat-dekatnya dengan para jurnalis media cetak, televisi, maupun radio. Dari merekalah Anda 
dapat publikasi rendah biaya. 


12. Bentuklah Sistem 

Bisnis rumahan menjadikan Anda bos bagi diri Anda sendiri. Maka sukses tidaknya bisnis itu 
sangat tergantung pada upaya Anda sendiri. Anda pun akan jadi sebuah sistem. Namun jangan 
terus-menerus one-man show. Anda harus mulai membentuk sistem yang memungkinkan usaha 
itu bisa berjalan walau tanpa kehadiran fisik Anda. Ini penting jika suatu saat bisnis berkembang 
volumenya, dan membutuhkan lebih banyak sumber daya. 

13. Volume Bisnis 

Banyak bisnis rumahan mendadak dapat order berlipat ganda. Sayang jika tidak siap, order akan 
lewat begitu saja. Jika produk dan servis Anda nomor satu, siapkan sistem dan SDM yang bisa 
menampung pertambahan volume bisnis secara cepat. Di sinilah Anda perlu memaksimalkan 
networking bisnis untuk berbagi order tanpa kehilangan keuntungan. 

14. Fleksibel 

Anda bisa saja yakin dengan prospek sebuah bisnis dan cara-cara yang sekarang Anda pakai 
untuk menjalankannya. Namun jangan lupa, bersiaplah untuk melakukan banyak modifikasi 
rencana dan inovasi strategi. Tinggalkan cara-cara yang sudah terbukti tidak memberikan hasil, 
dan jangan memaksakan keyakinan Anda sendiri. Bisa mengevaluasi kinerja bisnis, peka dengan 
perubahan tren, pandai menangkap peluang, serta berani ambil risiko, adalah karakter para 
entrepreneur umumnya. (ed) 

tentang Blog Future Motive


blog ini diperuntukkan untuk siapa saja yang sangat intens mengikuti perkembangan dunia ini, entah dalam hal ilmu pengetahuan ataupun brita yang update. untuk kalian yang ingin mengikuti trus informasi atau update an yang akan ditulis oleh author blog ini, kalian bisa cklick follow atau mengikuti. terimakasih. 


                                                                                                                           
Author:M. faidul Akbar